Osiloskop


Osiloskop digunakan untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita sanggup mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga sanggup mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.

   Osiloskop terdiri dari dua bab utama yaitu display dan panel kontrol. Display mirip tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna warni dan berfungsi sebagai daerah sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak dan disebut div.

Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan. Panel kontrol berisi tombol - tombol yang sanggup digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar.
Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua susukan yang sanggup digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh susukan satu untuk melihat sinyal masukan dan susukan dua untuk melihat sinyal keluaran.
Sebelum osiloskop sanggup digunakan untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu disetel dulu biar tidak terjadi kesalahan fatal dalam pengukuran. Hal - hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu :

1.      Memastikan peralatan yang diukur dan osiloskop ditanahkan (digroundkan). Disamping untuk keamanan hal ini juga untuk mengurangi noise dari frekuensi radio atau jala jala.

2.      Memastikan probe dalam keadaan baik.

3.      Kalibrasi tampilan sanggup dilakukan dengan panel kontrol yang ada di osiloskop.
Tombol - tombol yang terdapat di panel osiloskop antara lain :
Focus
:
Digunakan untuk mengatur focus.
Intensity
:
Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar.
Trace rotation
:
Mengatur kemiringan garis sumbu Y = 0 di layar.
Volt/div
:
Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar.
Time/div
:
Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar
Position
:
Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya nol)
AC/DC
:
Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor kopling sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan. Namun kalau tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur dengan komponen DC-nya dikutsertakan.
Ground
:
Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.
Channel 1/ 2
:
Memilih saluran / susukan yang digunakan.

Langkah awal pemakaian yaitu pengkalibrasian. Yang pertama kali harus muncul di layar yaitu garis lurus mendatar kalau tidak ada sinyal masukan. Yang perlu disetel yaitu fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan memakai tegangan tumpuan yang terdapat di osiloskop maka kita sanggup melaksanakan pengkalibrasian sederhana.
Ada dua tegangan tumpuan yang sanggup dijadikan pola yaitu tegangan persegi   2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz. Setelah probe dikalibrasi maka dengan menempelkan probe pada terminal tegangan pola maka akan muncul tegangan persegi pada layar. Jika yang dijadikan pola yaitu tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div ( satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai tegangan dari puncak ke puncak sebanyak dua kotak dan untuk time / div 1 ms / div   ( satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms ) harus terdapat satu gelombang untuk satu kotak. Jika masih belum sempurna maka perlu disetel dengan potensio yang terdapat di tengah - tengah knob pengganti Volt/div dan time/div. Atau kalau pada gambar osiloskop diatas berupa potensio dengan label "var".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Definisi Air Dan Peranannya Dalam Biofisika

Arti Mimpi Naik Tangga Dengan Anak Kecil Menurut Primbon Jawa

Pembukaan Uud 1945