Tatanan Geologi Bumi (Litosfer)


TATANAN GEOLOGI  BUMI (Litosfer)

Bumi  mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung  permukaan  Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan  udara  ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer. Ilmuwan membagi sistem Bumi yang kompleks dan saling bekerjasama ke dalam 4 kelompok/sphere. Keempat kelompok itu, yaitu atmosfer, hidrosfer, litosfer dan biosfer, memilih proses alamiah di planet bumi. Kali ini kita akan menyidik litosfer. Litosfer termasuk dalam kerak Bumi dan kepingan teratas mantel Bumi. Ketebalannya sangat bervariasi, dari sekitar 3 mil (5 km) hingga 65 mil (100 km). Kerak ini, cangkang yang ringkih yang tersusun dari lempengan tektonik yang mengapung pada mantel Bumi, terbagi menjadi 2 bagian: kerak benua yang lebih tebal dan kerak samudra yang lebih tipis.
Terfragmentasi menjadi 7 lempeng tektonik utama dan 12 lempeng yang lebih kecil, kerak ini mengapung di atas massa semipadat pada mantel kepingan atas. Mantel yang lebih bawah, keadaannya lebih plastis, dalamnya sekitar 1.800 mil (2.900 km), kemudian bergabung dengan inti Bumi yang cair.
Litosfer yaitu kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos yang berarti berbatu, dan sphere yang berarti padat.
Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer yaitu lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan mempunyai ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer bumi mencakup kerak dan kepingan teratas dari mantel bumi yang menyebabkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan kepingan yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif usang dan berubah secara lentur lantaran retakan-retakan, sednagkan astenosfer berubah ibarat cairan kental. Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang menyebabkan terjadinya gerak benua jawaban konveksi yang terjadi dalam astenosfer.

Struktur Lapisan Kulit Bumi (Lithosfer)

Terdapat dua tipe litosfer :
·     Litosfer samudra, yang bekerjasama dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura
·     Litosfer benua, yang bekerjasama dengan kerak benua
Litosfer samudra mempunyai ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua mempunyai kedalaman 40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas lantaran keberadaan lapisan Mohorovicic

Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer)
Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
a.    Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan materi padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
b.    Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan materi cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
c.    Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Gambar : Struktur Lithospheric. Bagian Kiri Menunjukkan oceanic lithosphere; Bagian kanan menawarkan continental lithosphere. Digambar ulang oleh Keary and Vine (1996)


Lithosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua kepingan yaitu:
1.    Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan kerikil bertebaran rata-rata 35km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua kepingan yaitu:
- Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di kepingan atasnya dan batuan beku basalt di kepingan bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua. - Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di bahari pada kepingan atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit.
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial lantaran mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan materi yang bersipat lentur dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
Perhatikan gambar penampang bumi berikut ini:
A.  Batuan Beku
1.  Batuan beku dalam / plutonik: terjadi lantaran magma membeku di dalam kulit bumi. Contoh: granit, slenit, diorit, gabro
2.      Batuan beku gang / porfiri: terjadi lantaran magma membeku pada celah-celah kulit bumi. Conth: granit, porfirit, diorit
  1. Batuan beku luar / efusit: Terjadi lantaran magma membeku di permukaan bumi. Contoh: Andesit, riolit, basalt



B.  Batuan sedimen
 
Batuan sedimen sanggup dikenal dengan dari bentuk dan ukuran butir komponen penyusunnya dan komposisi. Secara umum butiran batuan sedimen mengesankan adanya prosedur transportasi yang terlihat dari butirannya yang terkesan mengalami penggerusan. Setiap butiran komponen penyusunnya tampak benar-benar terpisah satu sama lain dengan kata lain tidak ada kesan tumbuh bersama. Hubungan antar butiran penyusunnya juga mengesankan kehadiran melalui sumbangan media traspotasi yang terlihat dari butiran yang benar-benar terpisah satu sama lain. Keadaan ini berbeda dengan batuan beku atau batuan metamorf. Pada kedua jenis batuan tersebut butiran mineral penyusunnya sanggup saling mengunci lantaran tumbuh atau terbentuk di dalam lingkungan yang relatif sama dan berdampingan dengan kontak fisik.
1. Berdasarkan materi pembentuk:
·       Organis: Batu bara, kerikil kapur
·       Anorganis: Batu pasir
2. Berdasarkan tenaga yang mengendapkan
·       Aquatis (air sungai): pasir, lumpur
·       Aeolis (angin): Sand dunes
·       Glasial (gletser): Morena
·       Marine (air laut): Delta
3. Berdasarkan daerah diendapkan
·       Teristris (daratan): Tanah lost
·       Fluvial (Dasar sungai): Pasir
·       Limnis (rawa): tanah gambut
·       Glasial (padang es): Morena
·       Marine (Laut): Batu kapur
C.  Batuan Metamorf
1.    Kontak
2.    Dinamo
3.    Pneumalitis kontak

Batuan metamorfik gampang dikenal dari mineral penyusunnya yang kristalin dan umumnya berbentuk lempengan, memanjang atau pipih. Pada satu sampel batuan, sering kita melihat kesan penjajaran di satu sisi dan kesan berbutir di sisi yang lain yang tegak lurus dengannya.
Batuan metamorf gampang dibedakan dari komponen penyusunnya dan kenampakan fisiknya. Sering batuan metamorfik mempunyai kenampakan ibarat batuan beku, tetapi kita sanggup membedakannya dari batuan beku dari kehadiran mineral-mineral pipih atau mika dan adanya kenampakan butiran yang terorientasi. Kehadiran mineral pipih yang banyak terkadang menciptakan batuan metamorfik tampak ibarat tersusun oleh lempengan mineral yang gampang dipisahkan ibarat lembaran kertas. Sementara kehadirn mika sering memberi kenampakan berkilat pada permukaan batuan. Perlu diingat bahwa faktor temperatur dan tekanan yaitu dua hal penting dalam pembentukan batuan metamorfik. Faktor tekanan itulah yang menyebabkan penjajaran mineral di dalam batuan metamorfik. Kehadiran mineral mika merupakan indikator penting yang membedakan batuan metamorfik dari batuan beku, dan memilih tingkat metamorfime yang dialami batuan metamorfik.
Semua batuan pada mulanya dari magma. Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi. Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya sanggup hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan. Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau binatang ke daerah lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku sanggup berubah bentuk dalam waktu yang sangat usang lantaran adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.

v Pemanfaatan lithosfer

Lithosfer merupakan kepingan bumi yang pribadi kuat terhadap kehidupan dan memiluki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Litosfer kepingan atas merupakan daerah hidup bagi manusia, binatang dan tanaman. Manusia melaksanakan aktifitas di atas lithosfer. Selanjutnya lithosfer kepingan bawah mengandung materi bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan materi mineral atau tambang yang berasal dari lithosfer kepingan bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, kerikil bara, besi, nikel dan timah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Elektrodinamika

Magnetostatik

Berjalanlah Bersama Fisika (Yohanes Surya)