“ Mimpi Aneh “



Sejak beribu–ribu tahun yang silam, di negeri Yunani kuno terdapat kota yang diberi nama “Troy”. Kota tersebut diperintah oleh salah satu dari beberapa raja yang berjulukan Priam. Dia mempunyai beberapa anak. Suatu hari raja dan ratu dikaruniai seorang pemimpin  kecil, keluarga rajapun senang dan pemimpin tersebut diberi nama Paris. Ketika Paris masih menjadi anak–anak, ratu bermimpi asing yang tidak sanggup dipahami maksudnya. Ratu menjadi takut, kuatir dan dirudung kesusahan dan tanda–tanda sedih dan sedih serta bingung yang berlebihan itu tampak pada dirinya, apa gerangan yang menjadikan mimpi itu mengganggu segalanya?, berdasarkan alkisah bahwa ratu telah melihat dalam mimpi bahwa anaknya  Paris, mengambil percikan api yang membara di tangannya dan melemparkannya ke kota “Troy”, maka terjadilah kebakaran kecil dan kota tersebut terbakar dari awal hingga akhir. Mimpi tersebut menciptakan ratu gelisah, hatinya kacau, ia mulai berpikir wacana arti dan maksud mimpi  tersebut. Orang – orang dahulu yakin bahwa semua mimpi–mimpi mempunyai arti dan akan menjadi suatu kenyataan baik dan buruk, jika  mengalami kesulitan dan tidak tahu arti mimpi, maka mereka akan pergi ke para ulama’ untuk meminta petunjuk, dan merekapun akan menafsirkan wacana arti  mimpi–mimpi yang mereka lihat dalam tidurnya. Oleh lantaran itu ratu pergi ke para ulama' dan hakim dan menceritakan kepadanya wacana mimpi yang ia lihat serta meminta untuk menafsirkannya. Hakim itu menyampaikan maaf kepada sang ratu. Sesungguhnya  Paris ketika tumbuh besar dan menjadi orang dewasa, ia akan menjadi lantaran kesengsaraan dan kesusahan serta kegelisahan bagi kota Troy yang indah dan akan menjadikan kehancuran, dan ia akan dibunuh oleh beberapa orang yang gagah berani kemudian negara kita akan menjadi pecah dan para musuh akan menjajah kota kemudian kita akan jatuh ditangan mereka.
Raja dan ratu menjadi sedih yang amat dalam ketika mendengar anaknya akan menjadi lantaran terjadinya peperangan yang menjadikan hancurnya kota mereka yang tercinta dan megah. Dia berkata; tidak mungkin ini akan terjadi, lebih baik mengorbankan anak kita dari pada mengorbankan kota kita dan tidak akan membiarkan negara kita menjadi hancur.
Raja tersebut memikirkan bangsa dan negaranya, dan tidak memikirkan anaknya atau buah hatinya. Saat itu juga ia memerintahkan  pembantunya seraya berkata “ ambillah anak ini, bawalah pergi dari kota dan taruh di gunung kemudian tinggalkan di sana “
            Pembantu itu melaksanakan titah sang raja, dan membawa pemimpin kecil itu ke suatu daerah yang jauh dari pegunungan Ida, kemudian meninggalkannya semoga mati dan iapun kembali ke kota.
            Sang ratu menangisi anaknya yang mungil dan bersedih lantaran berpisah, ia mengira bahwa anaknya akan mati kedinginan dan kelaparan serta diterkam binatang buas dan dikunyah sedikit demi sedikit, namun memikirkan keselamatan negara telah melupakan anaknya. Kemungkinan anak itu akan mengalami penderitaan dan tewas di gunung yang menakutkan itu yang penuh dengan binatang liar yang sangat buas dan ganas.
Pemimpin kecil tersebut belum tewas atau mati, ia ditemukan oleh seorang pengembala kambing yang bermukim erat dengan daerah anak yang ditinggal dalam keadaan tertidur pulas di sebelah sudut gunung, dalam hatinya ia berkata; tampannya anak itu !, siapa gerangan yang telah meninggalkannya di sini ?. Pengembala itu melihat-lihat di sekelilingnya untuk mencari orang yang telah menelantarkan anak kecil itu yang tampan, tetapi ia tidak menjumpai siapapun, sehingga ia mengambil anak yang sedang tidur dengan kedua tangannya, dan dibawa ke rumahnya dan menyampaikan kepada istrinya bahwa ia telah menemukan anak yang miskin sedang sendirian di gunung dan ia merasa kasihan serta takut kalau binatang menerkamnya, kemudian ia memperlihatkan bayi itu kepada istrinya, kemudian ia mengambilnya dengan hati yang berbunga-bunga, lantas menciumnya, mengaguminya, mengasihinya dan mendidiknya bersama anak-anaknya dengan perlakuan yang sama.
            Tidak ada seorang pun yang tahu bahwa  anak kecil yang ganteng itu yaitu salah satu pemimpin dari beberapa pemimpin dan putra raja dari beberapa raja. Hari demi hari dan tahun demi tahun telah berlalu, ia tumbuh besar dan dewasa, berbadan kekar, berparas ganteng dan berpostur tinggi serta tampak keberaniannya, muncul talenta dalam hal pekerjaan yang ia lakukan. Ia berguru mengembala kambing dan menjaganya di gunung, anak itu menjadi pemimpin yang baik dari pada yang lain. Tidak pernah srigala mendekati kambing-kambingnya lantaran Paris menjaga dan melindunginya dengan tongkat dan pada dirinya muncul talenta dan keahlian dalam segala permainan olahraga yang dimainkan oleh para pengembala, dan sebelumnya ia selalu melakukannya.
            Paris dikenal sebagai perjaka yang mempunyai keahlian dalam berpacu kuda, berani dan bersikap adil. Ketika para pengembala bersengketa, mereka menyerahkannya kepada Paris untuk dihakimi. Dia menghakimi suatu perselisihan dengan adil di hadapan mereka.
Nama baik pengembala yang berani itu terdengar, merekapun mengenalnya. Namanya terdengar dimana-mana, populer diantara pengembala-pengembala dan tersebar jauh namanya bermil-mil dari gunung Ida. Beritanya hingga di pendengaran Priam, raja Troy. Dia tidak mengerti bahwa pengembala yang populer itu yaitu anaknya, Paris. Dia menyangka bahwa ia telah tewas di gunung dan tidak mengerti bahwa ia seorang pemimpin dan putra raja.
            Ada seorang wanita berparas cantik, beretika dan berbudi luhur namanya Oenone. Paris sering melihatnya dikala mengembala kambing. Dia mengaguminya lantas menikahinya dan ia hidup selama 12 tahun dengan senang dan bahagia. Sedangkan Oenonepun sendiri tidak tahu bahwa suaminya, si pengembala yang ganteng dan pemberani tersebut seorang pemimpin Troy.
Pada suatu malam Paris mendengar bunyi seraya berkata : bahwasanya Engkau wahai Paris yaitu pemimpin Troy dan ayahandamu seorang raja Troy, pergilah ke kota Troy, disana orang tuamu akan mencicipi keberadaanmu dan menyambutmu dengan segala kehangatan. Dia akan membelaimu dengan segala kelembutan dan kasih sayang.
            Paris berdiri dengan hati berdebar-debar, ia menceritakan mimpinya kepada isterinya “Oenone” dan menyampaikan bahwa ia terpaksa akan meninggalkannya dan pergi ke Troy untuk melihat ayahandanya. Isterinya yang jujur dan nrimo bersedih dan menangis tersedu-sedu, ia berkata; jangan tinggalkanlah saya wahai Paris !, bila Engkau meninggalkan saya maka segala penderitaan dan kesedihan akan menimpa kita. Tetapi Paris tidak mempedulikan nasehat isterinya yang tercinta dan tidak mengindahkan omongannya, bagaimana ia sanggup mempedulikan nasehat-nasehat dan mendengar omongannya sedangkan ia merasa seorang pemimpin Troy dan anak raja Yunani. Pada hari berikutnya ia pergi ke kota Troy dengan meninggalkan isterinya Oenone sendirian yang sedang menangis lantaran berpisah dan sedih atas kepergiannya yang lama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Definisi Air Dan Peranannya Dalam Biofisika

Arti Mimpi Naik Tangga Dengan Anak Kecil Menurut Primbon Jawa

Pembukaan Uud 1945