Khasiat Petaicina



2.1 Petaicina
Petai cina / Leucaena leucocephala  adalah flora yang mempunyai batang pohon keras dan berukuran tidak besar. Daunnya beragam terurai dalam tangkai berbilah ganda. Bunganya yang berjambul warna putih sering disebut cengkaruk. Buahnya mirip dengan buah petai (Parkia speciosa) tetapi ukurannya jauh lebih kecil dan berpenampang lebih tipis. Buah petai cina termasuk buah polong, berisi biji-bibji kecil yang jumlahnya cukup banyak. Petai cina oleh para petani di pedesaan sering ditanam sebagai tumbuhan pagar, pupuk hijau dan segalanya. Petai cina cocok hidup di dataran rendah hingga ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Petai cina di Indonesia hampir musnah sehabis terjangkit hama wereng. Pengembangbiakannya selain dengan penyebaran biji yang sudah bau tanah juga sanggup dilakukan dengan cara stek batang.
Cita rasanya mirip petai, aromanya khas dan menggugah selera makan. Biji petai cina biasanya dijadikan materi adonan pelas, urap, botok, buntil atau pecal. Buah muda beserta kulitnya lezat dimakan mentah sebagai lalapan. Namun jangan mengkonsumsi petai cina terlalu banyak dan jangka waktu usang alasannya yaitu mengandung zat mimosin penyebab kerontokan rambut. Namun jangan khawatir, mimosin gampang hilang selama proses pemasakan dan perendaman.
Nama Latin  : Leucaena leucocephala, Lmk. de wit
Sinonim        : Leucaena glauca, Benth.
Familia         : Mimesaceae
Nama Lokal : Petai cina (Indonesia), Kemlandingan, Lamtoro (Jawa); Palanding, Peuteuy
                      selong (Sunda), Kalandingan (Madura)
            Tanah orisinil petaicina yaitu Meksiko dan Amerika Tengah, di mana tumbuhan ini tumbuh menyebar luas. Penjajah Spanyol membawa biji-bijinya dari sana ke Filipina di simpulan masa XVI dan dari tempat ini mulailah petaicina menyebar luas ke banyak sekali serpihan dunia. Petaicina ditanam sebagai peneduh tumbuhan kopi, penghasil kayu bakar, serta sumber pakan ternak yang lekas tumbuh. Petaicina gampang beradaptasi, dan segera saja tumbuhan ini menjadi liar di banyak sekali kawasan tropis di Asia dan Afrika ; termasuk pula di Indonesia. Ada tiga anak jenis (subspesies)nya, yakni:
  • Leucaena leucocephala ssp. leucocephala; ialah anak jenis yang disebar luaskan oleh bangsa Spanyol di atas. Di Jawa  dikenal sebagai lamtoro atau petai cina ‘lokal’, berbatang pendek sekitar 5 m tingginya dan pucuk rantingnya berambut lebat.
  • ssp. glabrata (Rose) S. Zárate. Dikenal sebagai lamtoro gung, tumbuhan ini berukuran besar segala-galanya (pohon, daun, bunga, buah) dibandingkan anak jenis yang pertama. Lamtoro gung gres menyebar luas di dunia dalam beberapa dekade terakhir. Serta,

  • ssp. ixtahuacana C. E. Hughes; yang menyebar terbatas di Meksiko dan Guatemala.

2.2  Penyakit yang sanggup disembuhkan Petaicina
Petai cina ternyata memang banyak gunanya selain untuk adonan lauk pauk ternyata petai cina juga mempunyai manfaat yang begitu besar bagi kesehatan kita, diantaranya menyembuhkan penyakit :
1.        Diabetes Melitus / kencing manis
Tanda-tanda dari penyakit ini diantaranya :
-     Air kencing terasa agak manis, sehingga sehabis buang air kecil biasanya akan dikerumuni semut.
-     Apabila sudah parah, pada ujung jari akan timbul lubang-lubang kecil yang usang kelaman sanggup menjadikan daging menjadi amis sehingga untuk menyembuhkannya terkadang harus dipotong (diamputasi).
2.        Cacingan
Cacingan atau kecacingan yaitu infestasi oleh cacing, biasanya hanya mengacu pada jenis cacing yang menjadi benalu di terusan pencernaan mirip taenia (cacing pita), askaris (cacing gelang), enterobius (cacing kremi), dan ankilostoma (cacing tambang).
3.        Luka gres dan bengkak
Luka yang gres saja timbul di permukaan kulit dan sehabis itu akan membengkak (besar dan kemerah-merahan)
4.        Tluseben
Tlusuben yaitu benda-benda yang masuk ke dalam daging.

2.3 Kandungan Petaicina
Biji dari buah polong petai cina (Leucaena leucocephala) yang sudah bau tanah setiap 100 gram mempunyai nilai kandungan kimia berupa :

- Kalori 148 kalori,
- Protein 10,6 gram,
- Lemak 0,5 gram,
- Hidrat arang 26,2 gram,
- Kalsium 155 miligram,
- fosfor 59 gram,
- Zat besi 2,2 gram,
- Vitamin A 416 SI,
 - Vitamin B1 0,23 miligram
- Vitamin C 20 miligram.


2.4 Pemanfaatan Petaicina untuk mengobati Penyakit
Penyakit yang sudah disebutkan di dalam serpihan 2 tadi, sanggup diobati dengan mengonsumsi olahan Petaicina dengan pemanfaatan sebagai berikut :
A.    Diabetes Melitus / Kencing bagus :
1. Ambillah beberapa lembar petai cina yang sudah tua, ambil bijinya. Kemudian Anda jemur hingga betul-betul kering.              
2. Setelah itu gorenglah dengan tidak menggunakan minyak (disangrai), kemudian ditumbuk halus hingga mirip debu kopi.
3. Kemudian ambil beberapa sendok dan seduhlah dengan air mendidih mirip menciptakan kopi.
4. Minumiah air seduhan tersebut secara rutin tiap hari. Niscaya penyakit kencing bagus yang Anda derita akan cepat sembuh.
B.     Cacingan
-   Bahan: Biji petai cina yang sudah bau tanah dan kering;
Cara membuat:
1.      digoreng tanpa minyak dan ditumbuk halus (dibuat
bubuk).
2.      Ambil 1 sendok dan diseduh dengan ½ - 1 gelas
air panas (seperti menciptakan kopi).
-   Cara Menggunakan: diminum menjelang tidur malam.
C.     Luka gres dan bengkak
-   Bahan: daun petai cina secukupnya
-   Cara membuat: ditumbuk halus atau dikunyah
-   Cara Menggunakan: ditempelkan pada serpihan yang luka / bengkak
D.    Tlusuben
-   Bahan: daun petai cina yang masih muda dan terasi dapur
-   Cara membuat: daun petai cina ditumbuk halus dan ditambah terasi
dapur secukupnya, diaduk hingga merata
-   Cara Menggunakan: ditempelkan pada serpihan yang sakit, kemudian
dibalut dengan kain pembalut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Definisi Air Dan Peranannya Dalam Biofisika

Arti Mimpi Naik Tangga Dengan Anak Kecil Menurut Primbon Jawa

Pembukaan Uud 1945