Bahaya Radiasi Nuklir Bagi Kesehatan

Boleh jadi hal yang paling disesali Albert Einstein ialah inovasi atomnya, walau faktanya inovasi itu pulalah yang menciptakan namanya tergores dalam sejarah. Layaknya dua sisi mata uang logam yang berbeda, atom sanggup memberi kemaslahatan pada umat manusia, namun sanggup pula menjadi penghancur yang mengerikan.
Sejarah pula yang mencatat hancurnya dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki oleh senjata pemusnah massal berjulukan bom atom. Di tahun-tahun berikutnya, pengembangan dari senjata tersebut menimbulkan hantu yang lebih menakutkan, nuklir.
Tapi jangan salah, nuklir bukan saja berbahaya di ketika perang, juga momok menyeramkan di waktu damai. Alih-alih sumber energi, ternyata ancaman radiasi pun menghantui insan dari waktu ke waktu. Suatu konsekuensi yang mesti ditelan, buah dari cita-cita insan untuk lebih berkuasa dibanding sesamanya.
Setidaknya, catatan kelam pernah dialami Ukraina, manakala terjadi kebakaran, ledakan, serta kebocoran di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl. Tragedi Chernobyl, bukan cuma berimbas jelek pada insan yang tinggal di wilayah Belarus, Rusia dan Ukraina saja, melainkan seluruh Eropa.
Masalah Beberapa Abad
Pada 26 April 1986, penduduk Kiev dikejutkan oleh sebuah ledakan besar. Ledakan ini memuntahkan potongan inti reaktor hingga 1500 meter ke langit dan menebarkan awan beracun ke 70 persen daratan eropa. Radioaktivitas total ledakan Chernobyl, berdasarkan WHO, ditaksir 200 kali radiasi bom atom Hiroshima dan Nagasaki.
Kelompok pecinta lingkungan Greenpeace bahkan menaksir, 160 ribu kilometer persegi tanah terkotori materi radioaktif. Sementara Mantan Sekretaris Jenderal PBB Boutros Boutros Ghali mengatakan, “Kecelakaan Chernobyl tidak sanggup dianggap sebagai problem beberapa kurun saja, tapi juga problem kekinian alasannya banyak jadwal sosial, ekonomi, dan lingkungan yang harus didefinisikan kembali.”
Yang pasti, fakta memperlihatkan lima juta orang di sekitar Chernobyl terkena radiasi. Sekitar 650 ribu diantaranya ialah para buruh yang bertugas membersihkan muntahan ledakan Chernobyl. Dan sekitar 200 ribu dari 650 buruh tersebut, merupakan kelompok kunci beresiko tinggi terpapar radiasi. Mereka berada dalam zona penyingkiran, atau sekitar 30 kilometer dari sentra ledakan Chernobyl.
Sepuluh tahun lalu tercatat, 60 ribu buruh pembersih yang kebanyakan berusia 30 tahunan, meninggal dunia. Sementara 30 persen laki-laki pekerja pembersih yang masih hidup menderita impotensi. Yang menjadi masalah, sebagian besar buruh ini ditolak dalam kehidupan sosialnya. Penyebabnya, mereka dicurigai akan menularkan radiasi dari reaktor PLTN kepada orang-orang di sekitarnya. Hal inilah yang memicu mereka meninggal jawaban kecanduan alkohol, mati dalam kemiskinan, serta bunuh diri.
Dokter seorang mahir penyakit -yang berkaitan dengan peristiwa Chernobyl- Natalya Preobrashenskaya mengatakan, selain pekerja pembersih muntahan radioaktif, jutaan bawah umur yang tetap hidup pasca ledakan merupakan kelompok berisiko tinggi terpapar radiasi. Preobrashenskaya bahkan menyatakan, jutaan bawah umur yang lahir di masa mendatang juga akan terkena cemaran radiasi Chernobyl, sesuai prilaku radioaktif yang digunakan sebagai materi bakar PLTN, jutaan tahun!
Penyakit jawaban Radiasi
Apa saja penyakit yang timbul sehabis peristiwa Chernobyl? Boutros Boutros Ghali menyebutkan, lebih dari 300 bawah umur terdiagnosis kanker gondok, kesuburan laki-laki perempuan menurun drastis, dan angka kematian naik.
Secara lebih terperinci, 60 persen bawah umur Ukraina atau sejuta orang lebih menderita kanker gondok, sepuluh persen lainnya yang masih duduk di kursi SD mengalami rusak mental, serta sebagian besar bawah umur Ukraina menderita penyakit tulang. Preobrashenskaya mengatakan, kekebalan badan bawah umur Ukraina pun menurun drastis sehingga disebut pula AIDS-Chernobyl.
Penelitian Preobrashenskaya senada dengan penelitian WHO. Badan Kesehatan Dunia itu menyatakan, sehabis peristiwa Chernobyl terjadi peningkatan kasus kanker gondok anak, 100 kali dibanding prakecelakaan Chernobyl. Kenyataan lainnya, penduduk Kiev banyak yang terkena kanker paru-paru dan jantung. Dan banyak dokter memperkirakan, dalam waktu mendatang, epidemi aneka macam penyakit menular akan meningkat di sekitar lokasi kejadian, dan di kalangan mereka yang terpapar radiasi nuklir.
Tragisnya, terapi kimia normal tidak efektif (mempan-red) pada penderita kanker jawaban radiasi Chernobyl. Menurut Dr Andrei Butenko dari rumah sakit nomor satu di Kiev, dipastikan kanker gondok ganas yang menimpa bawah umur Ukraina jawaban kontaminasi isotop iodium-131, isotop iodium yang radioaktif. Imbasnya, dengan terapi kimia di atas normal, kepala para pasien membotak dan wajah mereka bengkak-bengkak.
Horor yang kurang lebih sama dialami bawah umur Yunani. Anak-anak di negara tersebut berisiko terkena kanker dua hingga tiga kali jawaban Chernobyl. Bahkan, bawah umur Yunani yang terpapar radioaktif ketika masih dalam kandungan ibunya berisiko menderita leukimia 2,6 kali lipat dibanding bawah umur lainnya. Hal ini alasannya adanya mutasi gen yang diberi nama 11q23.
Mutasi Gen
Mutasi gen merupakan dampak lain dari kejamnya radiasi Chernobyl. Mutasi gen 11q23 ini merupakan salah satu teladan konkret yang bekerjasama dengan leukimia pada bayi. “Temuan ini merupakan bukti pribadi pertama, bahwa radiasi ternyata menimbulkan mutasi pada anak manusia,” ulas Sir Alec Jeffreys, mahir genetika dari Universitas Leicester.
Sir Alec melaksanakan penelitian pada 79 keluarga yang tinggal di Mogilev, Belarus, tempat yang terkena radiasi tinggi, kurang lebih 300 kilometer dari Chernobyl. Ia meneliti bawah umur di keluarga tersebut yang lahir antara Februari-September 1994. Sebagai perbandingan, ia juga meneliti 105 bawah umur yang tidak terkena radiasi dari Inggris.
Hasilnya, bawah umur Mogilev terbukti mengalami mutasi gen dua kali lebih tinggi dibandingkan bawah umur di Inggris. Mutasi tersebut terang diturunkan oleh orang bau tanah mereka, dan secara permanen terkode pada gen bawah umur mereka. Artinya, mutasi tersebut juga akan diturunkan pada generasi-generasi selanjutnya.
Menurut Sir Alec, mutasi pada keluarga di Mogilev bekerjasama dengan tingkatan kontaminasi permukaan oleh caesium 137, sebuah isotop radioaktif. Bahkan mahir genetika dari Akademi Sains Rusia Yuri Dubrova menyatakan, kelompoknya melihat lokasi genetik tertentu yang dikenal dengan nama minisatellites yang mengalami laju mutasi 1000 kali lipat lebih tinggi dibandingkan gen lainnya.
Sementara itu, Robert Baker dari Universitas Teknologi Texas meneliti dua kelompok tikus, yaitu kelompok yang tinggal satu kilometer dari reaktor, dan yang hidup 32 kilometer dari reaktor. Yang diteliti ialah mitokondria DNA (bagian sel yang diturunkan induk betina) pada anak tikus-tikus.
Hasilnya, walau tikus yang hidup bersahabat reaktor terlihat sehat dan subur, tapi mereka mengalami laju mutasi ratusan kali lebih tinggi dari kondisi normal. “Artinya, lingkungan yang tercemar jawaban ledakan Chernobyl menawarkan dampak konkret perubahan gen pada mahluk hidup sekitarnya,” ulas Robert Baker.
Nada miris terdengar dari verbal peneliti Universitas Texas Austin David Hillis. “Kita kini tahu, dampak mutasi jawaban kecelakaan nuklir mungkin lebih besar daripada yang diharapkan,” komentar Hillis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Definisi Air Dan Peranannya Dalam Biofisika

Arti Mimpi Naik Tangga Dengan Anak Kecil Menurut Primbon Jawa

Pembukaan Uud 1945