Metode Self Potensial


   Metode Self Potential (Self Potensial) pertama kali ditemukan pada tahun 1830 oleh Robert Fox dengan memakai elektroda tembaga yang dihubungkan ke sebuah galvanometer untuk mendeteksi lapisan coppere sulfida di Carnwall (Inggris). Metode self potensial selama ini dimanfaatkan sebagai secondary tool dalam eksplorasi logam dasar khususnya untuk mendeteksi adanya bijih sulfida dan pada dekade terakhir metode Self Potensial banyak dipakai untuk meneliti air tanah, panas bumi, dan untuk membantu pendeteksian patahan akrab permukaan. Suatu proses mekanik yang menghasilkan potensial elektrolisis, terdiri dari tiga elektrokimia yang terdiri dari potensial liquid-junction, potensial shale dan potensial mineralisasi yang merupakan suatu proses yang menjelaskan prosedur dari Self Potensial (Reynolds, 1997).
Metode Self potential (SP) yakni metode pasif, sebab pengukurannya dilakukan tanpa menginjeksikan arus listrik lewat permukaan tanah, perbedaan potensial alami tanah diukur melalui dua titik dipermukaan tanah. Potensial yang sanggup diukur berkisar antar beberapa millivolt (mV) sampai 1 volt. Self potensial adalah potensial impulsif yang ada di permukaan bumi yang diakibatkan oleh adanya proses mekanis ataupun oleh proses elektrokimia yang di kontrol oleh air tanah. Proses mekanis akan menghasilkan potensial elektrokinetik sedangkan proses kimia akan menyebabkan potensial elektrokimia (potensial liquid-junction, potensial nernst) dan potensial mineralisasi. (Hendrajaya, 1988)
Self Potential umumnya bekerjasama dengan perlapisan badan mineral sulfide (weathering of sulphide mineral body). Aktivitas elektrokimia dan mekanik yakni penyebab dari Self Potential (SP) di permukaan bumi. Salah satu faktor pengontrol dalam proses ini yakni air tanah. Potensial ini juga bekerjasama erat dengan pelapukan yang terjadi pada mineral, variasi sifat batuan, acara biolistrik dari material organik, korosi, perbedaan suhu dan tekanan dalam fluida di bawah permukaan dan fenomena-fenomena alam lainnya (Telford,1990).
Pengukuran Self Potential sangatlah sederhana, hanya memakai elektroda non-polar yang bekerjasama ke multimeter yang mempunyai impedansi input lebih besar dari 108 ohm, dipakai untuk mengukur dalam jangkauan mili-volt yaitu kurang lebih 1mV. Elektroda dibentuk sedemikian rupa sehingga belahan bawah bersifat porous yang di dalamnya diberi cairan elektrolit, yang berfungsi sebagai kontak antara permukaan tanah yang akan diukur dengan elektroda tembaganya. Bentuk penampang melintang dari elektroda non-polarnya (John, 2004).
Perbedaan potensial dihasilkan di dalam bumi atau di dalam batuan yang teralterasi oleh kegiatan insan maupun alam. Potensial alami terjadi tanggapan ketidaksamaan atau perbedaan material-material , akrab larutan elektrolit dengan perbedaan konsentrasi dan sebab fatwa fluida di bawah permukaan. Hal lain yang menyebabkan terjadinya Self Potential di bawah permukaan bumi yang mana dipetakan untuk mengetahui isu di bawah permukaan, Self Potential sanggup dihasilkan oleh perbedaan mineralisasi, reaksi (kegiatan) elektromkimia, acara panas bumi dan bioelektrik oleh tumbuh-tumbuhan (vegetasi). (Suhanto,2005)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Multimeter

Definisi Air Dan Peranannya Dalam Biofisika

God Particle